
Sumber: https://www.freepik.com/free-photo/woman-wearing-beautiful-japanese-kimonos-obi_20602473.htm
Hai sobat Jakarta Selatan Pos, siapa di antara kamu yang sempat memandang ataupun apalagi mengenakan kimono? Baju tradisional Jepang ini memanglah memiliki energi tarik tertentu. Dengan desain anggun, motif yang penuh arti, dan metode konsumsinya yang unik, kimono bukan cuma semata- mata baju, melainkan pula simbol budaya serta bukti diri warga Jepang. Ayo kita bahas lebih dalam tentang pesona kimono yang tidak lekang oleh waktu ini.
Sejarah Panjang Kimono
Kimono mempunyai sejarah yang sangat panjang, apalagi semenjak lebih dari seribu tahun yang kemudian pada masa Heian di Jepang. Awal mulanya, kimono dipengaruhi oleh style baju tradisional Cina, tetapi bersamaan waktu tumbuh jadi karakteristik khas budaya Jepang. Kimono kala itu digunakan tiap hari, baik oleh laki- laki ataupun perempuan, saat sebelum kesimpulannya bertransformasi jadi busana resmi buat kegiatan tertentu.
Filosofi di Balik Kimono
Tiap perinci pada kimono mempunyai filosofi tertentu. Mulai dari warna, motif, sampai metode menggunakan kimono, seluruhnya memiliki arti. Misalnya, motif bunga sakura kerap digunakan buat melambangkan keelokan hidup yang pendek, sedangkan motif burung bangau melambangkan keberuntungan serta panjang usia. Filosofi ini membuat kimono tidak cuma indah ditatap, namun pula penuh makna.
Struktur serta Bagian Kimono
Kimono terdiri dari sebagian bagian yang silih memenuhi. Baju utama berbentuk kain panjang berupa lurus, setelah itu dilengkapi dengan obi ataupun ikat pinggang lebar yang diikat dengan metode spesial. Obi ini tidak cuma berperan selaku pengikat, namun pula jadi hiasan yang membuat cantik penampilan. Tidak hanya itu, terdapat pula pernak- pernik bonus semacam geta( alas kaki) serta kanzashi( hiasan rambut) yang membuat penampilan terus menjadi anggun.
Jenis- Jenis Kimono
Terdapat bermacam tipe kimono yang dipakai cocok peluang. Furisode merupakan kimono dengan lengan panjang yang biasa digunakan perempuan muda pada kegiatan resmi. Tomesode dipakai oleh perempuan yang telah menikah dengan motif simpel di bagian dasar. Yukata, tipe lebih kasual dari kimono, umumnya dikenakan dikala festival masa panas. Tiap tipe kimono ini memiliki karakteristik khas serta ketentuan konsumsi yang berbeda.
Kimono dalam Kehidupan Modern
Walaupun saat ini warga Jepang tiap hari lebih kerap menggunakan baju modern, kimono senantiasa mempunyai tempat istimewa. Kimono dipakai dalam acara- acara berarti semacam perkawinan, upacara teh, perayaan tahun baru, serta festival tradisional. Apalagi, banyak turis yang berkunjung ke Jepang terencana berupaya mengenakan kimono buat merasakan pengalaman budaya yang autentik.
Kimono serta Dunia Mode
Kimono tidak cuma diketahui di Jepang, namun pula mempengaruhi dunia fashion internasional. Banyak desainer ternama termotivasi oleh wujud serta motif kimono dalam menghasilkan koleksi busana mereka. Siluet kimono yang anggun kerap dimodifikasi jadi baju modern yang senantiasa mempertahankan nuansa tradisionalnya. Perihal ini meyakinkan kalau kimono merupakan busana yang fleksibel serta timeless.
Metode Mengenakan Kimono
Mengenakan kimono tidaklah perihal yang gampang sebab terdapat ketentuan serta metode spesial. Umumnya diperlukan dorongan orang lain buat membenarkan kimono terpasang dengan benar. Obi wajib diikat dengan apik serta motif tertentu, sedangkan lipatan kain wajib jatuh dengan sempurna. Proses ini malah jadi bagian dari keelokan kimono sebab menampilkan kesabaran, ketelitian, serta rasa hormat terhadap tradisi.
Arti Sosial dari Kimono
Kimono pula mempunyai arti sosial yang dalam. Dulu, tipe serta motif kimono dapat menampilkan status sosial pemakainya. Orang dari golongan bangsawan ataupun keluarga kaya umumnya menggunakan kimono dengan bahan sutra mahal serta motif yang rumit, sebaliknya rakyat biasa memakai bahan katun simpel. Saat ini, walaupun perbandingan status telah tidak sangat nampak, kimono senantiasa jadi simbol kehormatan serta bukti diri budaya.
Perawatan Kimono
Kimono terbuat dari bahan yang halus serta membutuhkan perawatan spesial. Umumnya kimono tidak dicuci dengan metode biasa, melainkan dibersihkan dengan tata cara spesial supaya kain serta rupanya senantiasa terpelihara. Penyimpanannya juga tidak dapat sembarangan, wajib dilipat dengan apik serta ditaruh di tempat kering supaya tidak rusak. Inilah yang membuat kimono dikira berharga serta kerap diwariskan dari generasi ke generasi.
Kesimpulan
Kimono merupakan lebih dari semata- mata baju tradisional, melainkan suatu simbol budaya yang kaya arti. Dari sejarah panjangnya, filosofi yang tercantum di dalamnya, sampai kedudukannya dalam kehidupan modern serta dunia fashion, kimono senantiasa sukses menarik atensi. Pesonanya yang anggun serta penuh makna menjadikannya peninggalan budaya yang tidak sempat lekang oleh waktu. Jadi sobat, jika sesuatu dikala berkesempatan berupaya mengenakan kimono, rasakanlah keelokan sekalian nilai budaya yang tercantum di dalamnya.
Hingga jumpa kembali di postingan menarik yang lain.