Jakarta Selatan Pos – Pada Sabtu dini hari, Suriah mengumumkan bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat serangan rudal yang diluncurkan oleh Israel. Menurut laporan dari kantor berita Sana yang mengutip sumber militer, serangan tersebut dimulai sekitar pukul 02.00 waktu setempat (06.00 WIB) dan ditujukan untuk menyerang fasilitas militer Suriah yang berada di wilayah selatan dan tengah negara tersebut.
Rudal-rudal Israel dilaporkan diluncurkan dari Dataran Tinggi Golan, yang saat ini diduduki oleh Israel, serta beberapa wilayah di Lebanon. Sumber militer Suriah mengkonfirmasi bahwa pertahanan udara mereka berhasil menembak jatuh beberapa rudal yang diluncurkan dalam serangan tersebut. Meskipun demikian, pihak militer Suriah masih melakukan penilaian untuk mengetahui dampak penuh dari serangan ini. Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiwa atau kerusakan yang signifikan akibat serangan tersebut.
Sementara itu, pada saat yang sama, Israel juga mengumumkan bahwa mereka melancarkan “serangan tepat sasaran” terhadap beberapa target militer di Iran. Juru bicara militer Israel, Danial Hagari, menyatakan bahwa operasi ini merupakan bagian dari upaya yang lebih besar untuk menargetkan posisi-posisi militer yang dianggap sebagai ancaman terhadap keamanan Israel. Menurut laporan dari radio militer Israel, puluhan pesawat tempur mereka melakukan serangan yang menyasar lokasi-lokasi strategis di Teheran, Meshed, dan sebuah pembangkit listrik di Karaj.
Ketegangan antara Suriah dan Israel kian meningkat, terutama dalam konteks serangan rudal ini. Suriah selama ini telah menjadi pusat konflik regional, dengan banyak kekuatan asing terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Israel sendiri telah sering melakukan serangan ke wilayah Suriah, dengan alasan untuk mencegah penguatan kekuatan milisi yang didukung oleh Iran dan untuk melindungi kepentingan nasionalnya.
Serangan terbaru ini menyoroti bagaimana situasi di Timur Tengah tetap rapuh dan mudah berubah. Kedua belah pihak terlibat dalam konflik yang berkepanjangan, yang tidak hanya berdampak pada stabilitas regional, tetapi juga memiliki konsekuensi yang lebih luas bagi hubungan internasional.
Dalam beberapa tahun terakhir, Suriah dan Israel terus berhadapan satu sama lain, dengan masing-masing pihak memiliki agenda dan tujuan yang berbeda. Serangan dan balasan ini menunjukkan bahwa ketegangan antara keduanya belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Dengan situasi yang terus berkembang ini, banyak pihak yang khawatir akan kemungkinan eskalasi lebih lanjut yang dapat memperburuk kondisi keamanan di kawasan tersebut.