Jaksel Pos – BFI Finance mencatatkan pencapaian yang mengesankan pada kuartal ketiga tahun 2024. Berdasarkan laporan perusahaan, hingga akhir September 2024, total aset yang dimiliki BFI Finance mencapai Rp24,1 triliun. Corporate Communication Head BFI Finance, Dian Ariffahmi, menjelaskan bahwa peningkatan aset ini didorong oleh keberhasilan transformasi digital yang diterapkan perusahaan. Transformasi ini memungkinkan peningkatan efisiensi operasional, sekaligus memperluas jangkauan layanan yang diberikan kepada nasabah.
Selama periode yang sama, BFI Finance juga mencatat laba setelah pajak sebesar Rp1,1 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan hingga 32,3 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Dian menyebut bahwa kinerja keuangan yang positif ini juga dipengaruhi oleh realisasi pembiayaan baru yang mencapai Rp14,2 triliun hingga akhir September 2024, meningkat 19,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Menurutnya, pencapaian tersebut menandakan bahwa strategi transformasi digital yang dijalankan selama beberapa tahun terakhir mulai membuahkan hasil.
Transformasi digital yang diterapkan BFI Finance tidak hanya terbatas pada peningkatan layanan kepada konsumen, tetapi juga mencakup efisiensi di berbagai aspek operasional. Hal ini terlihat dari optimasi jaringan distribusi perusahaan yang terdiri dari 267 outlet yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Dian menyebutkan bahwa jaringan ini akan terus dioptimalkan untuk meningkatkan realisasi pembiayaan hingga akhir tahun 2024. Selain itu, perusahaan juga berencana membuka peluang untuk penambahan tenaga kerja baru jika diperlukan, demi memperkuat operasional di berbagai cabang.
Meskipun perusahaan fokus pada digitalisasi, penyesuaian ini berdampak pada pengurangan jumlah karyawan. Pada akhir September 2024, jumlah karyawan BFI Finance tercatat sebanyak 10.189 orang, baik karyawan tetap maupun kontrak. Dibandingkan dengan akhir tahun 2023 yang mencapai 11.207 orang, terjadi penurunan sekitar 1.018 orang. Dian menjelaskan bahwa berkurangnya jumlah karyawan disebabkan oleh beberapa faktor, seperti pensiun, berakhirnya kontrak kerja, dan perpindahan karyawan ke perusahaan lain. Menurutnya, penurunan ini merupakan bagian dari dinamika yang wajar dalam industri pembiayaan, terutama di tengah proses transformasi digital yang sedang dijalankan.
BFI Finance optimistis menghadapi sisa tahun 2024 dengan proyeksi pertumbuhan yang positif. Dian memprediksi bahwa aset perusahaan akan tumbuh sekitar 10 persen hingga mencapai Rp26 triliun hingga Rp27 triliun pada akhir tahun. Menurutnya, kenaikan aset ini akan didorong oleh peningkatan pembiayaan yang diproyeksikan mencapai Rp22,4 triliun. Strategi utama untuk mencapai target ini adalah dengan terus memaksimalkan potensi jaringan distribusi dan memperluas penggunaan teknologi digital dalam operasional perusahaan.
Dengan fokus pada digitalisasi dan efisiensi operasional, BFI Finance berharap dapat mempertahankan momentum pertumbuhan di tahun-tahun mendatang. Dian menyebut bahwa keberhasilan transformasi digital tidak hanya meningkatkan performa keuangan perusahaan, tetapi juga memperkuat daya saing BFI Finance di industri pembiayaan yang semakin kompetitif. Perusahaan berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan berbasis digital yang lebih efisien, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi nasabah dan pemangku kepentingan lainnya.
Secara keseluruhan, BFI Finance menunjukkan performa yang kuat sepanjang tahun 2024 dengan keberhasilan mencatatkan peningkatan aset dan laba, sekaligus melakukan penyesuaian terhadap struktur organisasi untuk merespon dinamika industri. Langkah-langkah strategis yang diambil, seperti transformasi digital dan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif, diharapkan dapat mendukung perusahaan dalam mencapai target pertumbuhan aset hingga akhir tahun. Dengan strategi yang matang dan fokus pada inovasi, BFI Finance optimis dapat terus memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor pembiayaan di Indonesia.