Jakarta Selatan Pos – Badan Pengusahaan (BP) Batam kini semakin memprioritaskan kepastian perizinan guna menarik perhatian investor yang berminat menjajaki peluang kerja sama di Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Dalam perayaan Hari Bakti BP Batam yang ke-53, Pelaksana Harian Kepala BP Batam, Purwiyanto, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas pencapaian yang diraih oleh BP Batam sejak didirikan pada tahun 1971 oleh Ibnu Sutowo.
Dalam sambutannya, Purwiyanto menjelaskan bahwa kepastian izin menjadi faktor krusial bagi investor. Ia menyatakan, “Investor tidak terlalu mempermasalahkan biaya, namun kepastian sangat penting. Jika proses perizinan lambat, perhitungannya menjadi kurang tepat.” Pernyataan ini menekankan betapa vitalnya kecepatan dan kepastian dalam proses perizinan untuk menarik investasi ke Batam.
Purwiyanto juga mengingatkan bahwa ketidakpastian dalam penerbitan izin dapat merugikan daya saing Batam dalam menarik investor. Jika izin yang seharusnya dikeluarkan dalam waktu dua hari, malah berlarut-larut hingga dua bulan, maka hal ini bisa membuat investor berpikir dua kali untuk berinvestasi di kota ini. Oleh karena itu, BP Batam berkomitmen untuk meningkatkan kepastian perizinan bagi investor yang ingin berkolaborasi di Batam.
“Misi kami sebagai penerus adalah menghormati dan melanjutkan jejak para pendahulu. Fokus utama BP Batam tetap pada peningkatan investasi di wilayah Batam. Kami tidak hanya ingin melanjutkan, tetapi juga berupaya memperbaiki kualitas dan kuantitas investasi yang masuk,” tuturnya.
BP Batam menargetkan peningkatan kualitas investasi dengan harapan menarik investor yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Batam. Purwiyanto mengungkapkan bahwa standar yang diterapkan di Kawasan Perdagangan Bebas (FTZ) di negara lain dapat menjadi referensi untuk BP Batam dalam menarik investasi.
“Harapan kami adalah agar investor yang memiliki kantor di Batam dapat memberikan kontribusi pajak yang positif bagi daerah. Ada negara yang memiliki partner investasi yang menyumbang pajak hingga Rp94 triliun untuk wilayah itu,” kata Purwiyanto. Dengan langkah-langkah ini, BP Batam berharap agar investasi di kota ini terus meningkat dan mendukung pembangunan ekonomi di kawasan tersebut.
Melalui upaya ini, BP Batam bertekad untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi investor, sehingga Batam dapat menjadi salah satu tujuan utama investasi di Indonesia. Peningkatan kepastian perizinan diharapkan dapat mendorong lebih banyak investor untuk berinvestasi, yang pada akhirnya akan membawa manfaat bagi masyarakat dan perekonomian daerah.