Jakarta Selatan Pos – Badan Pengungsi PBB (UNHCR) dan Dana Anak PBB (UNICEF) baru-baru ini mengeluarkan peringatan serius mengenai krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Sudan. Dalam sebuah pernyataan bersama pada Jumat (25/10), kedua organisasi tersebut menyatakan bahwa sekitar 3,7 juta anak di bawah usia lima tahun diperkirakan akan mengalami malnutrisi akut parah tahun ini. Mereka menekankan bahwa anak-anak ini sangat membutuhkan perawatan yang dapat menyelamatkan jiwa.
Dalam situasi yang semakin mendesak ini, banyak anak yang sudah dalam keadaan lemah akibat kelaparan. Peringatan dari UNHCR dan UNICEF menunjukkan bahwa jika masalah ini tidak segera ditangani, anak-anak tersebut memiliki kemungkinan 11 kali lebih besar untuk meninggal akibat penyakit yang sebenarnya dapat dicegah, dibandingkan dengan anak-anak yang lebih sehat di Sudan.
Krisis ini juga membawa dampak serius terhadap akses layanan dasar. Ada kekurangan signifikan dalam penyediaan air bersih, perawatan kesehatan, dan tempat berlindung yang layak. Menurut kedua badan tersebut, infrastruktur vital di Sudan sudah mulai runtuh. Oleh karena itu, mereka menyerukan respons internasional yang lebih kuat dan segera, untuk mengimbangi besarnya kebutuhan yang ada saat ini.
Seruan dari PBB dan komunitas internasional untuk menghentikan pertempuran di Sudan semakin mendesak. Konflik yang berkepanjangan ini berpotensi menyebabkan jutaan orang mengalami kelaparan, dan kematian akibat kekurangan pangan. Kekacauan yang ditimbulkan oleh perang telah menyebar ke 13 dari 18 negara bagian di Sudan, memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sulit.
Sejak pertengahan April 2023, Sudan telah mengalami konflik antara tentara nasional dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Konfrontasi ini telah mengakibatkan lebih dari 20.000 kematian dan lebih dari 10 juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka. Banyak yang menjadi pengungsi, baik di dalam negeri maupun ke negara-negara tetangga.
Dampak dari krisis ini tidak hanya dirasakan oleh anak-anak, tetapi juga oleh keluarga mereka yang kehilangan tempat tinggal, sumber penghidupan, dan akses terhadap layanan dasar. Ini menciptakan lingkaran setan yang membuat pemulihan semakin sulit. Dengan adanya situasi yang sangat memprihatinkan ini, kedua badan PBB mengingatkan bahwa bantuan internasional harus segera ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di lapangan dan menyelamatkan nyawa.
Krisis di Sudan merupakan panggilan bagi komunitas global untuk bertindak, memastikan bahwa bantuan dan sumber daya yang diperlukan dapat segera sampai ke mereka yang paling membutuhkan. Tanpa tindakan yang cepat dan efektif, risiko kematian dan penderitaan lebih lanjut akan semakin meningkat di negara yang sudah terpuruk ini.