Jaksel Pos – Sebanyak 240 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Kontingen Garuda XXXVI-K Minusca siap menjalankan misi perdamaian di Republik Afrika Tengah (RCA) bersama pasukan perdamaian PBB. Prajurit TNI yang terdiri dari matra darat, laut, dan udara ini akan melaksanakan tugas dalam berbagai aspek pembangunan dan pemeliharaan keamanan di wilayah tersebut.
Pada acara pelepasan Satgas Kizi TNI Konga XXXVI-K Minusca, yang diadakan di Lapangan PRIMA Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kepala Staf Umum TNI Letjen TNI Richard T. H. Tampubolon mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, secara resmi melepas keberangkatan pasukan tersebut. Dalam sambutannya, Letjen Richard menjelaskan bahwa tugas-tugas yang akan dijalankan oleh Satgas Kizi TNI mencakup dua jenis kegiatan utama, yakni vertikal dan horizontal, serta tugas khusus di bidang pembersihan bahan peledak (EOD).
“Tugas vertikal yang akan dilaksanakan meliputi pembangunan struktur bangunan tinggi seperti menara pemantauan, pagar, dan bangunan bertingkat lainnya. Sedangkan tugas horizontal mencakup pekerjaan pembangunan struktur datar seperti jalan dan parit,” jelas Letjen Richard. Kedua jenis pekerjaan ini merupakan bagian dari misi Satgas Kizi TNI untuk membantu pembangunan infrastruktur yang mendukung perdamaian dan stabilitas di Afrika Tengah.
Selain itu, Satgas Kizi TNI Konga XXXVI-K Minusca juga dilatih dalam penanganan bahan peledak. Mereka telah dibekali kemampuan dalam menjinakkan ranjau dan bahan peledak lainnya (EOD). Tugas tim EOD ini sangat penting mengingat kondisi konflik yang masih berlangsung di wilayah tersebut, di mana banyak bahan peledak yang dibiarkan atau disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Tim EOD kami bertugas untuk menangani bahan peledak baik yang berasal dari pabrik maupun yang merupakan bahan peledak improvisasi,” lanjut Letjen Richard.
Kehadiran Satgas Kizi TNI Konga XXXVI-K Minusca di Afrika Tengah akan menjadi lanjutan dari tugas yang telah dilaksanakan oleh Satgas Kizi TNI sebelumnya. Dalam misi ini, mereka akan bertugas selama satu tahun penuh, membantu membangun infrastruktur dan berperan dalam proses pemeliharaan perdamaian. Satgas ini dipimpin oleh Letkol Czi M. Imvan Ibrahim dan terdiri dari 24 perwira (21 perwira laki-laki dan tiga perwira wanita), 57 bintara (53 laki-laki dan empat wanita), serta 159 tamtama. Dalam hal komposisi matra, sebagian besar prajurit berasal dari TNI Angkatan Darat, dengan 206 prajurit, sementara sisanya berasal dari TNI Angkatan Laut (22 prajurit), TNI Angkatan Udara (8 prajurit), dan empat prajurit dari Mabes TNI.
Satgas Kizi TNI Konga XXXVI-K Minusca akan bertugas di dua lokasi utama di Republik Afrika Tengah, yaitu Bangui dan Berberati. Di Bangui, ibu kota negara tersebut, sekitar 200 prajurit akan ditempatkan, sementara sisanya, yakni 40 prajurit, akan bertugas di Berberati. Keberadaan mereka di kedua kota ini sangat penting, mengingat Bangui dan Berberati merupakan daerah yang masih rawan dengan ketegangan dan potensi konflik, yang mengharuskan adanya upaya stabilisasi dan rekonstruksi yang berkelanjutan.
Setelah apel keberangkatan di Mabes TNI, Satgas Kizi TNI Konga XXXVI-K Minusca dijadwalkan untuk berangkat ke Afrika Tengah pada 19 November 2024. Letjen Richard menyampaikan harapan agar seluruh anggota satgas dapat melaksanakan tugas dengan aman dan lancar. “Kami mohon doa restu agar prajurit TNI yang berangkat dapat menjalankan tugas dengan baik, kembali dalam keadaan sehat, dan mampu memberikan prestasi yang membanggakan, baik sebagai duta TNI maupun sebagai duta bangsa Indonesia,” kata Letjen Richard.
Dengan adanya Satgas Kizi TNI Konga XXXVI-K Minusca, Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung misi perdamaian dunia melalui partisipasi aktif dalam operasi pemeliharaan perdamaian di bawah naungan PBB. Tugas yang mereka emban ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga terkait dengan penciptaan kondisi yang lebih aman dan stabil bagi warga Afrika Tengah yang masih terperangkap dalam konflik berkepanjangan.