Jaksel Pos – Seorang remaja laki-laki ditemukan tewas setelah terjatuh dari gedung parkir Metropolitan Mal yang terletak di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. Insiden tragis ini terjadi pada malam Selasa, 22 Oktober, dan diduga kuat merupakan tindakan bunuh diri dengan cara melompat dari ketinggian.
Menurut informasi yang diberikan oleh pihak kepolisian, jasad remaja tersebut ditemukan di area sekitar gedung parkir. Untuk menyelidiki lebih lanjut, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap rekaman CCTV yang terpasang di lokasi. Kapolsek Bekasi Selatan, Kompol Untung Riswaji, menyatakan bahwa rekaman CCTV menunjukkan bahwa korban berjalan sendirian dari lantai dasar gedung parkir hingga mencapai area rooftop. Sesampainya di sana, korban langsung melompat ke bawah tanpa ada indikasi ketidaknyamanan atau interaksi dengan orang lain.
“Dari rekaman CCTV yang kami lihat, korban tampak berjalan seorang diri. Dia naik dari parkiran motor di lantai bawah menuju rooftop mal dan kemudian melompat,” jelas Untung saat memberikan keterangan pada Rabu, 23 Oktober.
Pihak kepolisian masih berusaha mengidentifikasi korban, tetapi mereka tidak menemukan informasi identitas yang melekat pada jasadnya. Menurut keterangan, korban diperkirakan berusia antara 13 hingga 15 tahun, dengan ciri-ciri rambut ikal, dan mengenakan pakaian yang menyerupai seragam sekolah. Dia mengenakan kaos dalam berwarna hitam, baju kemeja putih lengan panjang, celana panjang putih, serta sepatu. Meskipun pakaian tersebut menyerupai seragam sekolah, polisi tidak menemukan nama sekolah yang tercantum di baju korban.
“Korban mengenakan ikat pinggang yang menunjukkan tulisan OSIS, yang mengindikasikan bahwa dia kemungkinan besar adalah seorang pelajar,” tambah Untung.
Setelah penemuan jenazah, pihak kepolisian segera membawa jasad korban ke RSUD Kota Bekasi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Kapolsek Untung juga meminta kepada masyarakat yang merasa kehilangan anggota keluarganya, khususnya remaja laki-laki dengan ciri-ciri yang telah dijelaskan, untuk mendatangi rumah sakit tersebut. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam proses identifikasi dan memberikan penjelasan kepada keluarga yang berduka.
“Mungkin ada keluarga yang merasa kehilangan putranya, kami mengundang mereka untuk datang ke rumah sakit agar bisa mendapatkan informasi lebih lanjut,” tandasnya.
Kejadian ini menyoroti pentingnya perhatian terhadap kesehatan mental remaja, serta perlunya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kondisi mental seorang remaja, termasuk tekanan dari lingkungan sosial, akademis, dan keluarga. Dengan ditemukannya korban dalam kondisi tragis ini, diharapkan dapat menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih peka terhadap permasalahan yang dihadapi oleh generasi muda.
Dalam situasi seperti ini, kesadaran akan pentingnya komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak-anak sangatlah penting. Selain itu, pihak sekolah dan komunitas juga diharapkan dapat menyediakan dukungan yang memadai untuk membantu remaja menghadapi berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi. Penanganan yang tepat dan perhatian lebih terhadap kondisi mental dapat membantu mencegah kejadian serupa di masa mendatang.