Jaksel Pos – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat telah mengerahkan sekitar 100 personel untuk mengamankan acara wisuda yang digelar di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Kota Bandung, menyusul adanya ancaman bom yang beredar melalui surat teror. Ancaman ini membuat pihak kepolisian, bersama dengan pihak rektorat Unpar, melakukan berbagai upaya pengamanan demi memastikan kelancaran acara tersebut.
Kombes Pol. Jules Abraham, Kabid Humas Polda Jawa Barat, menjelaskan bahwa pengamanan ini merupakan langkah antisipasi terhadap ancaman yang beredar dan bertujuan untuk memberikan rasa aman serta nyaman bagi semua pihak yang terlibat dalam acara wisuda, baik mahasiswa, keluarga, maupun pengunjung. Menurutnya, polisi telah melakukan sterilisasi menyeluruh di area kampus, termasuk pemeriksaan di seluruh lingkungan universitas serta ke ruangan-ruangan yang akan digunakan untuk acara wisuda.
“Kami melakukan sterilisasi tidak hanya di area kampus, tetapi juga di ruangan-ruangan yang akan digunakan untuk wisuda,” ujar Kombes Pol. Jules pada Jumat (15/11). Pihak kepolisian juga telah menyiapkan pengetatan terhadap orang-orang yang hendak memasuki area kampus, seperti mahasiswa, keluarga, dan pegawai kampus yang terlibat dalam acara tersebut. Mereka akan diberikan tanda pengenal khusus agar bisa masuk, sedangkan bagi mereka yang tidak memiliki tanda pengenal akan dilarang memasuki area kampus selama acara berlangsung.
Pengamanan dimulai sejak pagi hari, dan sebanyak seratus personel dari Polda Jabar dikerahkan untuk mengamankan pelaksanaan acara wisuda di Unpar. “Kami memastikan semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa gangguan,” tambah Kombes Pol. Jules.
Seiring dengan proses pengamanan, tim dari Brimob Polda Jawa Barat yang tergabung dalam Tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) juga turut dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan mendalam terkait ancaman bom yang disebutkan dalam surat teror tersebut. Namun, hingga saat ini, tidak ditemukan tanda-tanda atau bukti yang mendukung keberadaan bom atau bahan peledak di area kampus.
“Kami belum menemukan hal-hal yang mencurigakan yang bisa mendukung ancaman bom tersebut,” kata Kombes Pol. Jules. Meskipun demikian, pihak kepolisian tidak lantas menyepelekan ancaman tersebut dan tetap menanggapi dengan serius, karena ancaman teror dapat menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang tidak diinginkan di tengah masyarakat, terutama di lingkungan kampus yang melibatkan banyak orang.
Selain melakukan pengamanan dan sterilisasi area, pihak kepolisian juga melaksanakan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang berada di balik penyebaran surat ancaman bom tersebut. Kombes Pol. Jules menambahkan, kepolisian berkomitmen untuk menyelidiki lebih lanjut dan menggali informasi lebih dalam terkait siapa yang pertama kali menyebarkan surat ancaman ini, serta apa motif dibaliknya.
“Kami sedang mendalami kasus ini dan berusaha secepat mungkin mengungkap pelaku yang berusaha menimbulkan kekhawatiran dengan menyebarkan teror dan berita yang tidak benar,” ujar Kombes Pol. Jules. Pihak kepolisian berharap bisa segera menemukan pelaku yang bertanggung jawab atas perbuatan yang meresahkan ini, agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Meskipun ancaman bom tersebut tidak terbukti benar, pengamanan yang dilakukan tetap diutamakan demi menciptakan rasa aman bagi seluruh peserta wisuda dan masyarakat sekitar. Pihak kepolisian juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum jelas kebenarannya. Kombes Pol. Jules berharap agar masyarakat dapat bekerja sama untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
Dengan pengamanan yang ketat dan sterilisasi menyeluruh, acara wisuda di Unpar dapat berlangsung dengan aman dan lancar. Meskipun teror yang beredar tidak terbukti, langkah preventif yang diambil oleh pihak kepolisian menunjukkan keseriusan dalam menjaga keselamatan masyarakat dan mengatasi potensi ancaman yang bisa terjadi kapan saja.